Kamis, 19 Juni 2014

Tugas Kesehatan Mental 4

1.      Pekerjaan dan waktu luang
A.    Mengubah Sikap Terhadap Pekerjaan
Sikap (attitude) merupakan salah satu bahasan yang menarik dalam kajian psikologi, karena   sikap sering di gunakan untuk meramalkan tingkah laku, baik tingkah laku perorangan; kelompok; bahkan tingkah laku suatu bangsa. Salah satu hal yang menarik dari perilaku manusia yang membuatnya menjadi kompleks adalah sifat deferensial. Seseorang dapat berespon tertentu dalam menghadapi stimulus atau objek pada suatu saat, tetapi dapat pula berespon yang lain pada saat yang berbeda. Sejumlah ahli telah mencoba memberikan definisi sikap, dan sangat beragam definisi yang mereka kemukakan. Tetapi sekurang-kurangnya ada dua definisi yang masih cukup dominan sampai saat ini, yaitu definisi yang di kemukakan oleh Gordon W. Allport (1935) dan definisi dari David Krech beserta Richard S. Crutchfield (1948). Allport melihat sikap sebagai: “… a mental and nueral state of readinnes, organized through experience, exerting adirective or dynamic influence upon the individual’s respone to all objects and situations with which it is related”. Dari batasan yang ia kemukakan terlihat bahwa Allport menekankan akan pentingnya pengalaman masa lalu dalam membentuk sikap. Sedangkan definisi dari Krech dan Cruitchfield lebih menekankan pada pengalaman subyektif seseorang pada masa sekarang. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada definisi mereka yang melihat sikap sebagai: “.. an enduring organization of montivational, emotional, perceptual and cognitive processeswith respect to some aspects of individual’s world”.

Mendefinisikan nilai pekerjaan
Pandangan konservatif menyatakan bahwa kerja jasmaniah itu adalah bentuk hukaman yang di timpakan pada manusia sebagai akibat dari dosa-dosanya; sehingga orang yang berakal sehat harus bekerja giat untuk mempertahankan eksistensi diri sendiri dan keluarganya. Sehubungan dengan kondisi pekerjaan, di pikirkan untuk mengadakan perbaikab-perbaikan terhadap kondisi-kondisi kerja yang mendorong orang untuk menyukai pekerjaan. Pandangan yang menyatakan bahwa kebanyakan orang tidak menyukai pekerjaan, sudah banyak mengalami modfikasi pada zaman modern sekarang. Di akui bahwa banyak orang, misalnya buruh profesional, para ahli, seniman-seniman dan juru-juru yang mempunyai keahlian tinggi – bersungguh-sungguh mencitai pekerjaannya. Sedang insentif dan satu-satunya motivasi kerjanya mungkin berupa “kesejahteraan umum” atau rasa puas-bangga, atau aktivitas keja itu sendiri.

Yang di cari dalam pekerjaan :
1.      Menafkahi keluarga.
2.      Mencari pengalaman.
3.      Mengasah keahlian dan ketrampilan.
4.      Mencari status untuk mengikat seseorang pada individu lain serta masyarakat.
5.      Mencari kesenangan dan arti tersendiri bagi kehidupan seorang individu.

Fungsi psikologis dari pekerjaan
Kerja mulai dipahami sebagai tempat sosial dimana manusia menggunakan bakat-bakat yang dimiliki untuk melayani sesama, tidak lagi semata-mata dalam rangka memenuhi kebutuhan finansial keluarga. Manusia mulai sadar memiliki kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi secara mandiri sehingga dirasakan perlunya komunitas yang didalamnya orang-orang saling bergantung. Setiap orang harus mempergunakan bakat yang dimilkinya untuk melayani orang lain, demikian pula sebaliknya. Sehingga, secara bersama-sama setiap orang membangun masyarakat sebagai suatu sistem yang saling mendukung. Dengan kosep kerja seperti ini, kita kemudian berpikir tentang dua hal mendasar bagaimana memilih suatu pekerjaan. Pertama, pekerjaan dipilih berdasarkan minat dan bakat yang kita miliki. Meskipun terdengar sederhana, namun faktanya menemukan minat dan bakat adalah suatu proses yang sulit karena kita lahir tanpa membawa rincian tentang ketertarikan dan kemampuan bawaan.

B.     Proses Dalam Memilih Pekerjaan
     Seorang individu membutuhkan pekerjaan untuk bertahan hidup atau memenuhi kebutuhanya sehari-hari. Biasanya mereka memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Dalam memilih pekerjaan manusia akan mau dan mampu untuk bekerja dengan baik bilamana ia ditempatkan pada posisi dengan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta bila mana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu. lni berarti bahwa perusahaan harus bisa menempatkan orang pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, dengan tidak lupamempertimbangkan upaya pemenuhan kebutuhannya. Sebelum di tempatkan pada posisi yang sesuai dengan minat dan kemampuanya, para calon tenaga kerja biasanya terlebih dahulu mengikuti seleksi yang diadakan oleh pihak perusahaan yang bertujuan untuk mencari calon tenga kerja yang memang benar-benar menguasai keahlian didalam bidang yang dicari oleh pihak perusahaan. ada enam tahapan yang harus dijalani oleh seorang calon tenaga kerja, yaitu:
1.      Tahap penyerahan surat lamaran
2.      Tahap wawancara awal
3.      Tahap ujian psikotes (wawancara)
4.      Tahap penilaian akhir
5.      Tahap pemberitahuan wawancara akhir.
6.      Tahap penerimaan

Fase-fase identitas pekerjaan:
Fase remaja sangat penting untuk dilalui oleh anak-anak karena akan memengaruhi masa depan mereka. Terutama dalam hal bagaimana anak-anak mendeskripsikan siapa diri mereka serta bagaimana mereka bersikap terhadap lingkungan mereka di masa depan. Jika anak-anak gagal menjalani fase remaja dengan baik, maka tugas-tugas perkembangan mereka di fase usia selanjutnya akan rentan terganggu.
Apalagi tugas perkembangan yang utama dilakukan dalam fase remaja adalah untuk mencari identitas diri. Identitas diri mencakup bagaimana seorang anak melihat diri mereka, bagaimana mereka menilai kelebihan dan kekurangannya, bagaimana mereka menentukan bayangan sosok ideal yang mereka ingin perankan, serta bagaimana mereka menentukan bayangan masa depan yang mereka inginkan. Ketika anak-anak pada usia ini gagal mengetahui siapa identitas mereka, maka mereka akan mengalami kebingungan yang akan rentan berdampak pada tugas-tugas perkembangan mereka selanjutnya.
Proses mencari identitas diri juga bukanlah suatu hal yang mudah. “Anak-anak harus mengeksplorasi diri mereka di dalam lingkungan serta menghadapi tantangan lingkungan, sementara di waktu yang bersamaan mereka juga mengalami perubahan-perubahan di aspek fisik, kognitif, dan psikologis, yang membuat mereka harus beradaptasi,” lanjut Pustika. Proses yang tidak mudah inilah yang membuat anak-anak kerap terkesan “labil”.

C.    Memilih Pekerjaan Yang Cocok
     Memilih pekerjaan yang tepat memang perlu proses, bukan hanya disandarkan akan adanya peluang tapi juga berdasarkan kemampuan dan bakat yang anda miliki. Salah satu cara untuk memilih pekerjaan yang baik yaitu dengan mencocokan antara pekerjaan dan kepribadian. Berikut beberapa kepribadian yang bisa menjadi dasar untuk memilih pekerjaan yang cocok untuk anda :
1.   Konvensional yaitu memiliki kepribadian yang menyukai dengan aturan, prosedur tetap, jadwal, instruksi ketimbang harus berfikir dengan ide kreatif. Pekerjaan yang tepat untuk pribadi konvensional ini adalah akuntan, aktuaria, inspektur keamanan, keuangan, perencana keuangan, dan penulis teknis.
2.     Realistik adalah orang yang menyukai hasil akhir, menyukai persoalan dan masalah yang harus dipecahkan. Mereka senang bekerja di luar ruang, bekerja dengan mesin, alat-alat berat, dan perhiasan. Pekerjaan yang baik untuk tipe realistik adalah ahli elektro, ahli nuklir, dokter gigi, dan ahli kunci.
3.      Sosialis yaitu orang yang senang dengan kegiatan sosial membantu penderitaan orang banyak. Mereka pandai berkomunikasi, bekerjasama dengan team dan merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain. Pekerjaan bagus adalah pelatih pribadi, psikolog sekolah, bimbingan siswa, guru, relawan dan motivator.
4.  Penyelidik merupakan orang yang senang bekerja sendiri, menyelidiki sesuatu, menggunakan logika, menyelesaikan masalah dan misteri, menyatukan masalah yang tercerai, presisi, dan ilmu pasti. Profesi yang tepat yaitu analis sistem komputer, optometris, profesor ilmu alam, insinyur piranti lunak, dan pelaku statistik.
5.    Wirausahawan yaitu orang yang pandai melihat peluang dan berani mengubahnya untuk suatu keuntungan. Pribadi wirausaha selalu action apabila melihat peluang dan merekapun memiliki kemampuan memimpin dan mengorganisir sumberdaya. Pekerjaan yang cocok adalah agen sales di advertising, pekerja finansial, analisis manajemen, direktur program, sales manager dan pastinya membuat usaha sukses sendiri.

D.    Penyesuaian diri dalam bekerja
                  Penyesuaian Pekerjaan
    Apakah anda tahu bahwa anda meningkatkan kesempatan hidup anda lebih lama ketika anda sedang bahagia dalam pekerjaan anda sesuai dengan studi  jangka panjang, kepuasaan kerja dan kebahagiaan pribadi diharapkan umur panjang lebih baik dari sebuah evaluasi medis atau genetic. Disisi lain, ketidakpuasan di tempat kerja tidak hanya memperpendek umur anda tapi juga membuat anda lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit stress, seperti hipertensi. Diantara faktor yang berhubungan dengan pekerjaan yang meningkatkan resiko penyakit atau kematian yang lebih tinggi dan berlebihan secara terus menerus. Kurangnya penghargaan dan dukungan, kondisi kerja yang buruk, serta bekerja dipekerjaan yang berulang-ulang membosankan.

Kepuasan Pada Pekerjaan
      Ada banyak cara untuk memberitahu betapa bahagia orang-orang di tempat kerja mereka. Anda dapat mengamatierithusiasm mereka dan minat kerja, produktivitas, dan kualitas pekerjaan mereka atau Anda dapat mengukur ketidakpuasan mereka dengan catatan absentsceism mereka atau frekuensi perubahan pekerjaan. tapi ukuran yang paling langsung dan sering digunakan hanya untuk meminta orang seberapa baik mereka melakukan pekerjaan mereka.
Dilihat dari jajak pendapat tentang hal ini, mayoritas pekerja puas dengan pekerjaan mereka. Meskipun persentase yang tepat bervariasi menurut penelitian ini. Sebuah studi yang didanai oleh Pemerintah, sampel yang representatif pekerja AS pada akhir tahun tujuh puluhan menemukan bahwa 88 persen dari mereka adalah baik “agak” atau “sangat” puas mendorong pekerjaan mereka.  Sedikit penurunan dari pertengahan tahun tujuh puluhan (di New York,Dec.17.1981). Hasil yang sebanding dapat dilihat dalam survei Yankelovich (1974) menunjukkan bahwa 80 persen rata-rata dari semua pekerja yang “agak” atau “sangat” puas dengan pekerjaan mereka. Kepuasan kerja lebih tinggi di antara eksekutif dan profesionalisme dan terendah di antara pekerja non-manual.
      persentase kecil pekerja merasa puas dengan pekerjaan mereka menurut survei psikologi hari ini disebutkan sebelumnya (Renwick & Lawler, 1978). Hanya dua-pertiga dari semua pekerja umumnya puas dengan pekerjaan mereka. Sekitar seperlima responden sangat puas dengan pekerjaan mereka. Dengan lima lain tidak harus puas dengan pekerjaan mereka. Manajer, eksekutif, dan profesional lebih puas. Kurang sering depresi tentang pekerjaan mereka, dan kurang cenderung merasa terjebak dalam pekerjaan mereka daripada tidak terampil. Semiskilled, dan pekerja administrasi adalah para pekerja yang paling tidak puas dan masih muda (dibawah 24). Kulit hitam, dan mereka yang berpenghasilan rendah. Temuan terakhir adalah relevan karena peningkatan tingkat pendidikan pekerja muda, ditambah dengan sulitnya mencari pekerjaan yang sesuai, peningkatan ketidakpuasan pekerja  berpendidikan orang-orang yang terpaksa mengambil kurang menantang, posisi yang lebih rendah yang membayar tidak hanya mengungkapkan tingginya tingkat ketidakpuasan kerja tetapi juga mengubah pekerjaan lebih sering.
Seperti yang mungkin Anda harapkan, pekerja dalam survei peringkat gaji psikologi dan kurangnya kemajuan sebagai penyebab utama ketidakpuasan kerja. Tetapi mereka juga tidak senang dengan cara kinerja mereka dievaluasi dan reward dan pujian jalan bersama. Keluhan sering berpusat di jalan atau otoriter secrecive beberapa organisasi pergi tentang persetujuan anggaran dan promosi. Hampir setengah berpikir bahwa para pekerja lebih maju dalam organisasi lebih tergantung pada “siapa yang Anda tahu” daripada “seberapa baik Anda lakukan” (Renwick & Lawler.1978)
Kepuasan pada pekerjaan sering dapat ditingkatkan dengan inovasi dalam kondisi kerja. motor Umum, misalnya, telah bereksperimen dengan pendekatan baru dalam beberapa daya terganggu oleh moral yang buruk dan produktivitas yang rendah. Dalam tanaman ini eksperimental, aturan perakitan-baris yang lama telah digantikan oleh pendekatan baru yang memberikan pekerja suara yang lebih besar dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka, membuat pekerjaan mereka lebih menantang dan menarik, dan memperlakukan mereka dengan martabat (Yankelovich, 1981).
Di antara inovasi dicoba pada pengaturan pekerjaan lain yang dapat digunakan lebih luas dari jam kerja yang fleksibel, minggu kerja yang lebih pendek, bagi hasil, rencana opsi saham, pembagian kerja, pembagian kerja, dan penggunaan yang lebih besar dari pekerjaan paruh waktu. Jauh dari memproduksi anarki, perubahan ini cenderung untuk meningkatkan semangat dan produktivitas. jam kerja yang lebih fleksibel juga meningkatkan kepuasan kerja dengan mengurangi konflik antara tuntutan pekerjaan, kebutuhan keluarga, nilai dari waktu luang dan kebutuhan pendidikan (Stetson, 1981).

Mengubah pekerjaan
     Setiap profesi yang Anda pilih, ada kemungkinan bahwa Anda akan mengubah pekerjaan pada satu waktu atau yang lain. Rata-rata orang membuat sekitar sepuluh perubahan pekerjaan besar (atau majikan) selama karirnya. Sebagian besar dari perubahan ini terjadi ketika orang berada dalam usia dua puluhan dan tiga puluhan, ketika untuk mencari aktivitas pekerjaan lebih menjanjikan. Ketika pria dan wanita berusia empat puluhan, mereka cenderung untuk membuat satu atau dua pekerjaan perubahan selama karir mereka. Secara keseluruhan, rata-rata jumlah tahun seseorang terus pekerjaan cleclined sekitar empat setengah tahun pada tahun 1963 menjadi sekitar tiga setengah tahun pada tahun 1980. Pada saat yang sama, lebih dari setengah dari semua pekerja Amerika memiliki pekerjaan yang terakhir lima tahun atau lebih, dengan durasi kerja meningkat dengan usia (Crittenden, 1980).
Secara keseluruhan, perubahan pekerjaan yang lebih sulit untuk mengubah pekerjaan meskipun keduanya semakin sulit dengan usia. Dalam banyak kasus, individu berubah menjadi pekerjaan di bidang terkait. Dengan hanya sedikit pelatihan dan pelatihan kembali. Dalam kasus lain di mana ada ketidakpuasan dalam perubahan yang lebih drastis dari pekerjaan atau pekerjaan mungkin diperlukan. Yang penting adalah untuk menemukan sesuatu yang Anda benar-benar menikmati melakukan hal yang menantang kemampuan di tempat untuk menyimpan pekerjaan terutama karena keamanan atau mempertahankan reputasi. Terlalu banyak orang yang bekerja dalam pekerjaan di bawah potensi mereka, terutama karena mereka takut pengangguran lebih dari kebosanan. Namun, beberapa orang lakukan ketika mereka sedang mengerjakan sesuatu yang Anda sukai dan yang baik selama ada kebutuhan di masyarakat.

      E.     Waktu Luang
     Tidak ada yang suka bekerja sepanjang waktu. Sebagian besar dari kita menginginkan pergi ke sendiri dan dengan keluarga kita. Istilah tradisional yang digunakan untuk waktu tidak bekerja seperti itu liburan, secara harfiah berarti “waktu off bekerja atau tugas.” Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita memiliki waktu luang lebih baik. Namun peningkatan waktu luang sekarang menimbulkan masalah bagi banyak orang.

Meningkatkan waktu luang
     Saat ini, banyak yang menggabungkan kekuatan untuk membawa kita lebih banyak waktu luang. Di satu sisi, meningkatnya penggunaan komputer dan bentuk lain otomatis lebih banyak dilakukan dengan pekerja lebih sedikit dan sedikit waktu. Pada saat yang sama, memasuki pasar tenaga kerja untuk yang lebih muda, perempuan dewasa dan ancaman minoritas mempertahankan tingkat pengangguran yang tinggi atau mengubah distribusi pekerja. Rata-rata pekerja sekarang memiliki liburan dibayar dan hari libur, dan janji jangka waktu yang lebih mendukung pensiun penghasilan. Sementara inflasi, pajak yang lebih tinggi dan peningkatan biaya pendidikan (dan hampir segala sesuatu yang lain) mengancam offset manfaat ini, tren jangka panjang terhadap waktu bebas lebih banyak.
Kebanyakan orang menghabiskan begitu banyak waktu luang dan kegiatan di tempat kerja, antara 30 dan 40 jam per minggu rata-rata. Pada kelompok usia 18 sampai 25 dan lebih dari 50 tahun menghabiskan berjam-jam dua kali lagi dalam kegiatan rekreasi dan di tempat kerja. Kenyamanan kegiatan dapat berkisar dari kegiatan di luar ruangan, aktif, seperti berjalan dan bersepeda pencarian lebih pasif, interior, seperti menonton televisi. Meskipun liburan disukai sedikit berbeda menurut umur dan jenis kelamin, serta apa yang ada dalam mode, yang merupakan aktivitas yang paling populer di kalangan populasi umum di urutan mengunjungi kebun binatang dan taman, piknik, drive, berjalan atau berlari, berenang, sightecing , menghadiri acara olahraga, olahraga bermain atau permainan, memancing dan alam berjalan (Indikator Sosial III, 1980).

2.      Self Directed Changes
Konsep dan Penerapan Self-directed changes :
a.    Meningkatkan kontrol diri: mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dimiliki setiap manusia. Itu dapat terjadi sebagai akibat perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan oleh perubahan struktur kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga adanya motivasi internal serta belajar yang efektif.
b.   Menetapkan tujuan: dimaksudkan untuk menjaga individu agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, dalam arti dapat mengetahui dan mampu secara mandiri menetapkan mengenai apa yang ingin dipelajari dalam mencapai kesehatan mental, serta tahu akan kemana tujuan hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan mampu berpartisipasi di masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
c.      Menyusun konsekuensi yang efektif: pemahaman dalam arti sehat mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu aktifitas –aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional,dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.
d.    Menerapkan perencana intervensi: membawa perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik. Dalam arti pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku secara individual. Dalam arti kita harus lebih memahami cara berperilaku pada kegiatan proses pembentukan watak dan pembelajaran secara terencana.
e.   Evaluasi: faktor yang penting untuk mencapai kematangan pribadi, sedangkan salah satu faktor penting untuk mengetahui keefektivan adalah evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.



Sumber: