ellysa@staff.gunadarma.ac.id
Perkembangan alam pikiran manusia ada sejak mereka lahir sampai dewasa dan tua. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk yang di ciptakan paling sempurna di antara makhluk yang lainnya. Manusia itu berfikir secara logis, kritis, realistis dan inovativ. Manusia memiliki akal budi, pikiran dan rasa malu, berbeda dengan hewan yang tidak memiliki akal budi dan rasa malu. Sehingga ia tidak dapat membedakan mana perilaku yang benar dan perilaku yang salah. Manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah merasa puas sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan.
Alam pikiran manusia berkembang sangat pesat, pada zaman dahulu manusia dalam melakukan aktivitasnya hanya mengandalkan alat-alat yang seadanya, mereka hanya berfikiran pada sesuatu yang praktis dan bersifat coba-coba. Mereka hanya menggunakan alat-alat primitif seperti batu-batu yang digunakan untuk menyalakan api dan memotong kayu. Kemudian setelah jaman berkembang menuju pada zaman modern seperti sekarang ini, manusia sudah berfikir lebih maju dan empiris, tentunya di bantu dengan alat-alat yang sudah mendukung kepada teknologi yang canggih seperti dalam alat komunikasi dapat menggunakan telepon seluler, komputer, internet dan lainnya.
NAMA: EKA FITRI NURAENI
KELAS 1PA10
NPM: 12512404
Perkembangan alam pikiran manusia ada sejak mereka lahir sampai dewasa dan tua. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk yang di ciptakan paling sempurna di antara makhluk yang lainnya. Manusia itu berfikir secara logis, kritis, realistis dan inovativ. Manusia memiliki akal budi, pikiran dan rasa malu, berbeda dengan hewan yang tidak memiliki akal budi dan rasa malu. Sehingga ia tidak dapat membedakan mana perilaku yang benar dan perilaku yang salah. Manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah merasa puas sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan.
Alam pikiran manusia berkembang sangat pesat, pada zaman dahulu manusia dalam melakukan aktivitasnya hanya mengandalkan alat-alat yang seadanya, mereka hanya berfikiran pada sesuatu yang praktis dan bersifat coba-coba. Mereka hanya menggunakan alat-alat primitif seperti batu-batu yang digunakan untuk menyalakan api dan memotong kayu. Kemudian setelah jaman berkembang menuju pada zaman modern seperti sekarang ini, manusia sudah berfikir lebih maju dan empiris, tentunya di bantu dengan alat-alat yang sudah mendukung kepada teknologi yang canggih seperti dalam alat komunikasi dapat menggunakan telepon seluler, komputer, internet dan lainnya.
Manusia juga memiliki banyak kelebihan di banding hewan, yaitu: manusia dapat berbicara, manusia dapat berfikir secara realistis, manusia dapat bersosialisasi, bermasyarakat dan lain-lain. Manusia memilki rasa keingintahuan yang sangat besar, mereka selalu mencari semua yang mereka inginkan sampai ke inti hakikatnya. Dalam rasa keingintahunya itu manusia memulai bertanya sampai ia mendapatkan jawaban sampai ke inti hakikat yang paling dalam. Rasa keingintahuan yang terdapat pada manusia itu akan selalu terus berkembang. Setiap hari mereka akan mengamati benda-benda yang ada disekeliling mereka. Contohnya adalah pada anak yang berusia 2 tahun, anak tersebut belum bisa membedakan yang mana yang baik dan tidak, mereka juga belum mengenal benda-benda yang ada di sekitar mereka. Lalu, mereka mulai bertanya 'apa itu?', 'apa ini?' kepada ibu, ayah atau kakeknya. Menjelang usia 3-4 tahun mereka akan bertanya bagaimana cara menggunakan benda tersebut?, dan mereka akan mulai belajar cara menggunakannya. Ketika mereka berusia lebih dari 6 tahun ke atas, mereka tahu apa yang akan mereka lakukan dengan benda yang ada di sekeliling mereka. Ketika anak sudah menginjak masa pubertas, mereka mulai menjadi pribadi yang baru, seperti kepompong yang akan menetas menjadi kupu-kupu. Bagi mereka yang sudah berusia dewasa, pada tahap inilah mereka sudah bisa mengatur segala tingkah laku mereka dengan baik. Mereka bisa menyeimbangkan emosi mereka. Berbeda dengan hewan, hewan keingintahuannya tidak akan berkembang karena hewan tidak dapat berfikir. Hewan tidak akan bisa bertanya, tidak memiliki rasa malu dan tidak berbicara seperti layaknya manusia. Perkembangan alam pikiran manusia akan
berhenti ketika manusia sudah tidak bernyawa lagi (mati).